BAHAYA RACUN ROKOK

         Bayangkan jika semua perokok di dunia bersatu dan melakukan aksi merokok secara berbarengan, bisa jadi asap yang bakal terbentuk menandingi kabut asap dari kebakaran semak belukar di Kalimantan, atau asap pencemar dari cerobong - cerobong pabrik di sepanjang Asia Selatan hingga Asia Tenggara.
         Memang belum ada penelitian yang berupaya mengukur berapa tebal kabut asap dari para perokok dunia. Namun yang pasti, dampak negatif yang ditimbulkan oleh rokok tembakau tidak perlu menunggu aksi merokok bersama seperti bayangan tadi. Berdasarkan penelitian Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ), setiap satu jam terdapat 560 kematian di dunia yang disebabkan penyakit berkaitan dengan tembakau. Penyakit seperti Kanker Paru-paru, Jantung koroner, Stroke, dan beberapa gangguan serius lainnya. Dalam kurun waktu satu tahun, terdapat 4,9 juta kematian di dunia yang disebabkan oleh tembakau rokok.
           Tidak ada satu negara pun di dunia yang tidak memiliki perokok. Secara global, 48% populasi pria dunia dan 18% populasi wanita dunia adalah perokok. Lihat saja, Atlas Tobacco, sebuah peta penyebaran perokok di dunia hasil kerja sama penelitian yang dilakukan WHO dan Centers for Disease Control and Prevention yang berpusat di Atlanta, Amerika Serikat.
            Dampak negatif dari tembakau bukan hanya pada kesehatan individu yang membebani anggaran kesehatan. Negara juga harus berperang melawan praktik kejahatan ekonomi, yaitu penyelundupan tembakau. Menurut Judith Mackay, penyusun atlas Tobacco, bagi negara - negara berkembang, khususnya di Asia Tenggara, tembakau merupakan sumber kerusakan besar. Cina misalnya, 3/4 dari satu juta kematian di sana disebabkan penyakit berkaitan dengan tembakau. Jika tidak ada perubahan ke arah yang lebih baik, maka mulai tahun 2030 diperkirakan, setiap tahunnya terdapat 10 juta kematian karena penyakit berkaitan dengan tmbakau di seluruh dunia.

Sumber : Ensiklopedia IPTEK 2007

Komentar